Selasa, 20 Juli 2021

Apakah ada yang salah dengan cinta ?

 



Cinta adalah fitrah, sebuah anugrah yang diberikan Allah untuk setiap ciptaannya, karena dengan adanya cinta kebahagiaan dan kehangatan itu hadir, dengan cinta terciptalah suasana damai nan tentram dan dengan cinta pula kekuatan itu tercipta. Salah tidaknya sebuah cinta itu bergantung bagaimana cara merealisasikan sebuah rasa cinta tersebut. Apakah dengan jalan yang diridhoi-NYA, atau bahkah dengan bisikan-bisikan makhluk Allah yang gemar menyesatkan manusia?

Banyak muda-mudi sekarang yang salah memilih jalan untuk merealisasikan rasa yang fitrah ini. Sebagian darinya memilih mengadaikan kehormatannya demi cinta, banyak juga yang melepaskan gelar sebagai muslim hanya karena cinta naudzubillah.  Cinta itu fitrah jangan sampai kita mengotorinya sehingga menjadi fitnah.

Seseorang tak bisa memilih ia akan jatuh cinta dengan siapa dan bagaimana caranya. Cara terbaik untuk memperjuangkan cinta adalah dengan berdo'a, berdo'a agar hati diberi kemampuan untuk mengelola perasaan dan pengharapan, berdo'a agar hati tidak sampai menduakan Allah. berdo'a agar kita tak menjadi orang yang berharap dan mencintai makhluk berlebihan, sehingga melebihi pengharapan dan rasa cinta kita kepada sang maha cinta. Percayalah, ketika kita meminta dengan sebuah kerelaan, jawaban atas do'a-do'a kita akan Allah jawab dengan penuh keindahan yang bahkan tak pernah terfikir sebelumnya. Karena hakikat do'a adalah sebuah keikhlasan, bukan paksaan kepada sang pemberi cinta.

Tak ada yang salah dalam mencintai dalam diam (do'a). Biarkan merindu, yang terpenting diri ini tetap terjaga. Karena bentuk cinta itu bukan saat kita mengajaknya untuk berpacaran, tetapi memperjuangkannya dengan cara menghalalkannya dan mendo'akannya setiap sujud kepada sang pemilik cinta. Begitulah cinta, lihatlah kisah cinta seorang sahabat Rasullullah, berjuang bertahun-tahun untuk memantaskan diri, beribu rintangan untuk mendapatkannya, tapi engan untuk putus asa, dan tak lupa perjuangan berbalut Do'a kepada sang kuasa ialah Ali yang berjuang untuk melamar seorang putri Rasulullah. Begitu pun Fatimah, ia mencintai Ali dalam do'a. bersama memantaskan diri sehingga kisah cinta mereka begitu mulia disisi Allah. Ini bukan tentang janji-janji manis dengan sebuah coklat manis melainkan tentang sebuah janji suci dengan ucapan akad. 

Titik terindah dari sebuah cinta itu bukan yang diperankan oleh lelaki tampan ataupun wanita ang menawan, melainkan lebih dari itu, keindahan cinta akan selalu terjaga ketika dibalut oleh do'a-do'a yang dilafadzkan untuk saling menjaga dalam sebuah ketaatan.

"Sejauh apapun mencari, cinta akan berhenti pada tempatnya masing-masing. Karena cinta tau kemana akan pulang dan dimana ia akan singgah".

Sabtu, 26 Juni 2021

HAKIKAT KEHIDUPAN

 



Tiada arti sebuah jabatan dunia dihadapan sang kuasa tanpa ketakwaan.  Allah tak akan memandang apa jabatan yang sedang kita sandang hari ini, menjadi seorang pajabat kah? Manager kah? Atau pengusaha ternama? Itu semua hanyalah debu tiada arti dihadapan ilahi rabbi. Bahkan bisa jadi jabatan terendah di dunia menjadi jabatan paling tinggi dihadapan-NYA, karena selalu ada lapisan kesyukuran dan keiklasan didalamnya, pun tak lupa melibatkan sang kuasa disetiap derap langkahnya. Tukang sapu jalanan misalnya? Atau bahkan tukang sampah? Mungkin didunia mereka tak dianggap oleh sekitar, tapi bisa jadi mereka memiliki kedudukan tertinggi dihadapan ilahi rabbi. Kerena apa? Karena mereka ikhlas menjalani perannya untuk mengapai Ridho ilahi. Menjalankan perannya untuk kemaslahatan bersama. Coba bayangkan jikalau taka da tukang sampan atau pun tukang sapu, bisa jadi hampir semua tempat menjadi gundukan sampah yang memberi ketidak nyamanan bagi seluruh penghuni bumi. Pun tak lupa mereka selalu bersyukur atas apa yang sudah Allah beri.

Inilah hakikat kehidupan, untuk beribadah dan mencari Ridho kepada sang ilalahi untuk mencapai derajat tertinggi dihadapan-NYA. Bukan untuk berlomba-lomba memperoleh jabatan tertinggi yang tersohor didunia.

”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (Al-Hadid:20)

          Semua memiliki kesempatan untuk meraih tertinggi dihadapan-NYA. Apapun jabatan kita hari ini, pemimpin atau rakyat, pengusaha atau pedagang asongan, pemeran utama atau sampingan, semua bergantung pada diri kita sendiri. Maukah kita meraih nilai tertinggi dihadapan-NYA atau mengabaikan semua itu dan engan tuk meraih? Semua keputusan itu ada dalam gengaman kita. J

                  

 

Minggu, 20 Juni 2021

Menjadi pelajar terbaik



إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى (رواه بخاري مسلم)

Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatka (HR. Al Bukhari dan Muslim)".

Apa niat sesungguhnya kita belajar? Apakah untuk sebuah gelar? Atau bahkah untuk sebuah pujian dan gaji pekerjaan? Marilah kita berkaca kepada pelajar-pelajar di zaman dahulu. Mereka belajar semata-mata untuk Allah, untuk menjalankan tugas sebagai sebaik-baik khalifah fil Ardh dan juga untuk menebar kebermanfaatan umat. Dan tak lupa pula menjadikan Al-Qur'an sebagai landasan utamanya dalam belajar. Seperti halnya Al Khawarizmi yang dari surah Annisa bisa menemukan aljabar, Jabir Ibnu hayyan yang dari surah Al-Hadid Menemukan unsur besi, Al kindi menemukan konsep relativitas waktu dari surah Al-ma'arij, dan juga Abbas bin Firnas menemukan pesawat terbang dari surah Al-Mulk. Sudahkah kita mencontoh pelajar terdahulu? Sudahkah kita menjadi pelajar terbaik? Belajarlah semata-mata untuk Illahi Rabbii, belajarlah untuk menebar kebermanfaatan umat dan semata-mata untuk tugas menjadi khalifah fil ardh. Mungkin awlanya susah, tapi apa salahnya kita mencoba berubah menjadi yang lebih baik? Paksakanlah aja dulu, nanti juga menjadi kebiasaan dengan nikmat tersendiri J.

Mungkin disaat kita belajar, ada kalanya kita merasakan jenuh, sedih, dan juga putus asa. Tapi sadarkah? Bahwa semua itu bukti cinta Allah kepada hambanya. Karena Allah punya cara tersendiri untuk mencintai hambanya. Saat kita ditimpa dengan kesulitan, derita dan juga luka, justru saat itulah Allah menurunkan ampun kepada hambanya, dan juga membebaskannya dari dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Curigalah apa yang yang ditakdirkan Allah untuk kita, karena semua kejadian pasti ada hikmahnya. Sepahit apapun ujian, percayalah itu tanda Allah sayang dan rindu kepada hambanya. Allah ingin kita berlama-lama bersama-NYA. Allah rindu tangis kita dalam sujud kepada-NYA. Dan ingat Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui.

Bersabarlah, inilah proses kesuksesan, karena nahkoda yang tangguh tak akan terlahir dari ombak yang tenang. Dan ingatlah masa-masa belajar inilah yang akan kita rindukan J.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 13 Juni 2021

Dear Sahabat

 






Dear Sahabat….

Untukmu yang kemarin pernah satu kapal bersamaku atau yang sekarang sedang berada di dalam kapal yang sama, dimanapun kalian berjuang, Semangat berjuang dan jangan putus asa atas segala kekurangan dan masalah yang menimpamu. Karena, Orang sukses tidak akan mencari alasan untuk berhenti, melainkan mencari jalan keluar serta solusi. Dan jagan lupa niatkan semua lillah, agar ada keberkahan disetiap tetes keringat perjuangan.

Mungkin diantara kita ada yang ingin memberhentikan kapalnya ditengan perjalannan atau bahkah ada yang ingin memutar balik kapalnya sebelum sampai ke dermaga tujuan, bersabarlah kawan, inilah proses, nikmatilah prosesnya. Jika lelah dan penat, beristirahatlah. Jika bersedih, mengadulah pada sang maha kuasa. Dan jika ingin menangis, menangislah. Karena menagis bukan tanda kelemahan tapi tanda kita mempunyai persaaan. Menangis itu memberikan ruang untuk diri kita menerima perasaan sedih. Sama dengan senang, kesedihan juga butuh diekspresikan. Tapi di sisi lain harus tetap merendah dan meminta kepada Sang Maha Cipta agar hati kita tetap dikuatkan. Setelah itu kembali tertawa dan bangkit seperti sedia kala.

Perjuagkan apa yang perlu diperjuangkan, selesaikan amanah yang perlu diselesaiakn dan bertanggung jawablah atas segala keputusan yang kau ambil. Terkadang kita terlalu penat dan letih dengan rutinitas, sehingga kita merasa kebahagiaan seolah menghilang dari kehidupan kita, padahal kebahagiaan dan ketenangan itu bisa kita dapatkan dengan cara mensyukri apa yang kita miliki. Bersyukurlah dengan apa yang terjadi dengan hari-hari yang kita jalani, karena bisa jadi apa yang kita keluhkan sekarang ini, itu justru menjadi impian bagi sebagian orang diluar sana, Tetapi Allah belum menghendakinya. Dan Allah memberi kesempatan pada kita untuk menduduki posisi tersebut dan berperan didalamnya terlebih dahulu dibanding yang lainnya. Ingatlah, Allah memiliki kejutan-kejutan yang indah untuk hambanya yang bersabar. Maka dari itu, bersabarlah dan bersyukurlah dengan apa yang terjadi, karena semua ini sekenario ilahi rabbi.

Selamat berlayar dan semangat berjuang melawan badai yang sedang menerjang JJ.

 

#hariyangberatuntukorangyanghebat…

#janganlupasalingmendo'akansahabat…

#pesaniniuntukdirikudirimudankitasemua…

 

Rabu, 21 April 2021

DEKADE LUKA

DEKADE LUKA


لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

"Allah tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya"

Seuntai kata penuh makna untuk seribu penawar kesakitan dalam hati. Ketika hati ini tak yakin akan kemampuan diri ini, ada Allah yang selalu menguatkan hati dan menyakinkan akan kemampuan diri untuk bertahan menjelajahi petualangan hidup. Jika Allah yakin akan diri yang mampu ini, mengapa kita tak yakin akan kemampuan kita karena Allah??

Terkadang diri ini rapuh, terluka pun juga merasakan kepenataan semua tekanan semua hal yang terjadi dalam hidup ini, mengapa itu bisa terjadi? Karena kurangnya kesyukuran akan nikmat yang diberikan oleh-Nya dan enggan mengambil hikmah di setiap tragedi. Cobalah kita renungkan mengenai saudara-saudara kita yang terlupakan oleh waktu, seorang pemulung dan tukang sapu yang begitu semangat mengarungi dan menjelajahi kehidupan ini dengan bekal seadanya, apakah ada rasa keluh kesah dalam diri mereka? Tidak !! mengapa? Karena mereka selalu mengambil hikmah disetiap keadaan dan juga tak lupa bersyukur atas kenikmatan yang diberikan oleh Rabbnya.

Beginilah petualangan hidup, terkadang kita dibawah terkadang juga diatas, terkadang merangkak terkadang berlari, dan ini semua tentang bagaimana kita menjalaninya, dann dengan apa kita menjalaninya, dengan kesyukuran kah? Atau dengan keluh kesah disetiap waktunya. Disaat mendapatkan sebuah amanah ataupun pekerjaan ini dan itu, terkadang diri ini merasa berat untuk melangkah dan merasa tak mampu melakukanya bahkan terkadang keluh kesah itu pun hinggap dalam diri ini, tetapi apakah kita sudah mencoba untuk melangkah dan menjalankannya? Cobalah dahulu, jalani dan jangan samapi mengeluh sebelum mencoba. Karena sesungguhnya amanah dan pekerjaan tersebut itu titipan Allah yang diberikan kepada hambanya yang mampu menjalankannya. Bahkan disaat kita mengeluh pun tak akan ada satu pun keadaan yang terselesaikan. Salah satu jalan menyelesaikannya adalah dengan cara melangkah dan menjalani apa yang sudah ditetapkan dan jangan lupa meminta Ridho dan pertolongan kepada-NYA untuk setiap petualangan yang kita terjang. Ingat satu masalah beribu solusi.

Mungkin ada kalanya kita menangis untuk merenungkan keadaan yang kita alami. Tak mengapa begitu, tapi ingat jangan terlalu larut, bagkitlah Dan majulah petualangan ini masih panjang. Awali hari dengan semangat baru dan senyuman. Dan jangan lupa katakana pada diri ini "Bismillah, aku bisa melewatinya". Ingat semua butuh proses, semua butuh perjuangan dan pengorbanan dan semua akan indah pada waktunya….

 

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ  J J

 

Jumat, 12 Maret 2021

Yakinlah dan terus berusaha

 

 

Yakinlah dan terus berusaha


"Terimakasih atas diri ini yang selalu ikut serta berjuang bersamaku hingga detik ini, jatuh bangun melewati semua badai kehidupan".

Terkadang kita selalu menyalahkan takdir, mengapa begini dan begitu tanpa ingin tahu apa hikmah dibalik semua itu. Dan terkadang disaat kecewa kita menyalahkan diri kita, padahal diri inilah yang berjuang akan hal yang kita inginkan. Boleh kita kecewa akan hal yang tak dapat kita raih, tetapi jangan terlalu larut. Karena, sejatinya manusia hanya bisa berusaha dan tak pernah bisa menentukan akhir perjuangan, hanya Allah semata yang bisa menentukan akhir usaha kita. Begitulah kehidupan bagaikan petualangan, dalam bepetualang pasti ada kalanya kita menemukan rintangan, dan dalam melewatinya pun ada kalanya berhasil dan ada kalanya gagal.

Begitupula dengan menghafal Al-qur'an. Tak setiap orang dapat Menghafal Al-qur'an semudah tersenyum, tetapi Allah berjanji setiap yang dekat dengan Al-qur'an akan mudah tersenyum. Begitulah proses menghafal Al-Qur'an. Kita bertarung dengan ayat-ayat Allah, bisakah kita menaklukannya? Dan ingat ketika kita sedang sulit menghafal, bisa jadi Allah lagi rindu dengan kita dan ingin berlama-lamaan dengan kita. Yakinlah dan terus berusaha, berusaha mungkin tak akan mengubah takdir tetap paling tidak bisa memuaskan hati, karena keberhasilan itu takdir Allah. sebagai hamba yang lemah kita hanya bisa berusaha dan berdo'a, karena do'a itu ibadah. Dan terkabulnya do'a dan suksesnya usaha itu hadiah dari yang maha kuasa. Meski do'a kita belum terijabah, tetapi kita tetap punya pahala berkah. Dan Allah tak membiarkan hambanya beriktiar tanpa bertawakal. Jadi, kita harus bisa mengimbangi antara ikhtiar dan tawakal. Do'a tanpa usaha sama saja bohong dan usaha tanpa berdo'a itu sombong. Semangat…

 

#keephamasah..

#nevergiveup..:)

Rabu, 03 Maret 2021

Yakinlah, sekenario Allah itu indah

 

 Yakinlah, sekenario Allah itu indah



 

Mungkin diantara kita ada yang sering bertanya-tanya dalam diri  'mengapa aku ditempatkan ditempat ini? Mengapa harus aku yang mengalami ini semua?' hakikatnya pada saat pertanyaan tu datang, kita belum menyadari betapa banyak nikmat yang Allah beriakan kepada kita. Sebagaimna disebutkan didalam Al-Qur'an ayat 216 yang berbunyi:

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ 

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bawasannya tidak semua yang kita inginkan itu baik untuk kita, dan bisa jadi yang tidak kita inginkan itulah yang terbaik untuk kita. Seseungguhnya Allahlah yang maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Dan percayalah semua akan indah pada waktunya apabila kita melakukannya dengan hati yang ikhlas. Begitu  banyak cara Allah memberikan ujian dan kebahagiaan tanpa kita mengetahui makna dibalik kejadian tersebut. Sebab mengapa? Sebab Allah ingin hambanya bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya, dan ikhlas ktika harus kehilangan dan bersabar akan bentuk sekenario yang dibuat oleh-Nya.

Terkadang kita berputus asa dengan semua takdir yang dihadirkan untuk kita, merasa capek dan ingin rasanya kembali mundur. Padahal, disitulah Allah memberi nilai kepada hamba tersebut seberapa besar keikhlasannya, kesabarannya dan juga kesyukurannya terhadap apa yang diinginkannya dikabulkan oleh Rabbnya.

Ada saatnya kita merasa begitu berat atas ketetapannya, namun jangan sampai hal itu membuat kita mencerca keadaan dan membuat muamalh kita berkurang dengan sang pencipta. Sungguh Allah tidak akan menimpakan sebuah ujian melewati batas kemampuan hambanya. Dialah Allah yang maha mengetahui segala hal, bersikap sopanlah saat ditimpa badai, berhusnudzon dan bersyukur akan membuat hati menjadi lebih tentaram. Kerena boleh jadi musibah yang menimpa kita itu telah diringankan akibat rasa syukur dan do'a-do'a yang selalu kita panjatkan.

Ingat, Allah tak selalu menjanjikan langit selalu biru, bunga selalu mekar dan mentari yang selau bersinar terang. Tetapi kita perlu tahu bahwa Allah akan selalu memberikan pelangi setelah badai, tawa dari setiap air mata dan juga berkah dalam setiap cobaan dan jawaban dari setiap do'a yang kita penjatkan.

 

Apakah ada yang salah dengan cinta ?

  Cinta adalah fitrah, sebuah anugrah yang diberikan Allah untuk setiap ciptaannya, karena dengan adanya cinta kebahagiaan dan kehangatan ...