إِنَّمَا
اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى (رواه بخاري
مسلم)
“Sesungguhnya amal
perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan
sesuai dengan yang ia niatka (HR. Al Bukhari dan Muslim)".
Apa niat sesungguhnya kita belajar?
Apakah untuk sebuah gelar? Atau bahkah untuk sebuah pujian dan gaji pekerjaan?
Marilah kita berkaca kepada pelajar-pelajar di zaman dahulu. Mereka belajar
semata-mata untuk Allah, untuk menjalankan tugas sebagai sebaik-baik khalifah
fil Ardh dan juga untuk menebar kebermanfaatan umat. Dan tak lupa pula
menjadikan Al-Qur'an sebagai landasan utamanya dalam belajar. Seperti halnya Al
Khawarizmi yang dari surah Annisa bisa menemukan aljabar, Jabir Ibnu hayyan
yang dari surah Al-Hadid Menemukan unsur besi, Al kindi menemukan konsep
relativitas waktu dari surah Al-ma'arij, dan juga Abbas bin Firnas menemukan
pesawat terbang dari surah Al-Mulk. Sudahkah kita mencontoh pelajar terdahulu?
Sudahkah kita menjadi pelajar terbaik? Belajarlah semata-mata untuk Illahi
Rabbii, belajarlah untuk menebar kebermanfaatan umat dan semata-mata untuk
tugas menjadi khalifah fil ardh. Mungkin awlanya susah, tapi apa salahnya kita
mencoba berubah menjadi yang lebih baik? Paksakanlah aja dulu, nanti juga
menjadi kebiasaan dengan nikmat tersendiri J.
Mungkin disaat kita belajar, ada
kalanya kita merasakan jenuh, sedih, dan juga putus asa. Tapi sadarkah? Bahwa
semua itu bukti cinta Allah kepada hambanya. Karena Allah punya cara tersendiri
untuk mencintai hambanya. Saat kita ditimpa dengan kesulitan, derita dan juga
luka, justru saat itulah Allah menurunkan ampun kepada hambanya, dan juga
membebaskannya dari dosa-dosa yang telah dilakukannya.
Curigalah apa yang yang ditakdirkan
Allah untuk kita, karena semua kejadian pasti ada hikmahnya. Sepahit apapun
ujian, percayalah itu tanda Allah sayang dan rindu kepada hambanya. Allah ingin
kita berlama-lama bersama-NYA. Allah rindu tangis kita dalam sujud kepada-NYA.
Dan ingat Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Bersabarlah, inilah proses kesuksesan,
karena nahkoda yang tangguh tak akan terlahir dari ombak yang tenang. Dan
ingatlah masa-masa belajar inilah yang akan kita rindukan J.
SEMANGAT TERUS KIR
BalasHapus