Jumat, 29 Januari 2021

sudahkah kita mendapat Ridho dari-nya???

 

Sudahkah kita mendapat Ridho dari-nya??



Semua yang kita lakukan ini semata-mata untuk mencari ridhonya. Tidak ada alasan merajut asa kecuali untuk mengapai ridhonya, maka dari itu jadilah sebaik-baik hamba. Karena sejatinya hidup kita adalah ujian, untuk menguji siapa yang paling baik amalanya. Jadikanlah ujian itu hadiah dari Allah. Ketika kita melambunngkan cita-cita kita meraih Ridho Allah tak akan ada waktu yang terbuang sia-sia, karena sesungguhnya waktu hanya milik Allah semata, maka dari itu marilah kita seibukkan diri kita dengan perbuatan baiik. Dan jika kita ingin optimal, jangan Amanah yang dikurangi tapi usaha dan takwa yang ditambah. Dan ingat Allah akan memberi pahala tanpa batas untuk orang yang selalu bersabar dijalannya.

Ketiak kita berkerja kepada Alalh, lowongan kerja itu tak akan tertutup. Kita berani melangkah bukan karena kekuatan kita tapi karena kekuatan Allah, karena sejatinya hanya milik Allah lah segala kekuatan itu. Dan proses tak akan menghianati hasil, dan hasil tak akan menghianati kehendak Allah. Sesuatau yang Allah tetapkan kepada kita, itulah yang terbaik untuk kita, karena sejatinya Allah lebih tau tentang diri kita dari pada kita sendiri. Tugas kita hanya berusaha, sedangkan ujung dari usaha itu Allah yang tentukan, Allah selalu menyimpan kejutan-kejutan untuk hambanya. Dibalik  setiap musibah pasti ada hikmah yang terkandung dalam kejadian tersebut. Dan hanya penyingkap hikmahlah yang bisa memaknyai hikmah dan kejutan Allah tersebut.

Motivasi Dunia hanyalah remah-remah renginag belaka, bukan apa peran kita tapi apa konstribusinya. Modal sukses adalah saat kita melakukan segala sesuatu ikhlas karena Allah dan ingin mencari Ridhonya. Dan ingat, pemilik hati hanya Allah. Hati hanya memiliki 1 rongga. Kalau kita ingin kembali kepada Allah, bersihkan rongga tersebut, Agar hidayah selalu bersemayam dihati kita.

 

#keepistiqomah...

#begoodmuslimah

#husnadieba@gmail.com

Kamis, 28 Januari 2021

Sudahkah kita bersyukur menjadi seorang muslim?

 

Sudahkah kita bersyukur menjadi seorang muslim?



 

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ  ) البقرة: 214)

 

Apakah pernah mendengar ayat diatas? Yes, ayat diatas menerangkan tentang zaman terdahulu sebelum kita, yang mana zaman dahulu masih minim umat islam, dimana ada pertentangan-pertentangan, peperangan dan segala macam cobaan. Tapi walau pun begitu beliau-beliau tetap taat kepada Allah SWT, tetap berjuang dijalannya. Sedangkan kita? Kenapa diantara generasi milenial masih ada yang belum bersyukur dengan keadaan Zaman Sekarang? Dimana Segala sesuatu dimudahkan dan mudah untuk kita meraih ridho Rabbii. Apakah ada diantara kita yang sudah merasa bisa masuk surga? Sedangkang kita tidak pernah mengalami ujian dan cobaan seberat umat-umat Sebelum kita? Siapakah kita ini yang sering merasa diri telah baik sehingga tak pantas dicela atau dilukai? Bahkan Rasulullah yang maksum saja, yang agung akhlaknya, banyak yang membenci. Jalan dakwah ini memanglah tidak mulus. Ada banyak lubang dan sukar, makanya tak banyak yang siap berjuang, untuk kemudian mati diatasnya. Tetaplah semangat, karena Allah melihat perjuangan hambanya, bukan tujuan akhir tapi prosesnya.

Kamu tahu kenapa ada yang ditakdirkan sebagi nabi, keturunan nabi dan ulama, anak ulama, orang muslim, Sedang disisi lain ada yang ditakdirkan lahir dari orang tua yang tak islam, atheis, yang tak kenal islam sama sekali? Lalu kemudian, mereka yang kafir itu dilemparkan ke neraka. Menurut pandanganmu dimanakah keadilan Allah? Bukankah Allah maha Adil? Kalaulah Allah berkehendak, Allah mau, Allah bisa memaksa manusia itu beriman kepada Seluruhnya kepadanya. Itu semua mudah bagi Allah. Tapi apa akibatnya? Pertama, dari segi manusia itu Sendiri, tentu manusia itu akan menjadi robot, akan hilang kreatifitas dari diri manusia, hilang sifat dinamisnya, sikap selalu ingin maju, berinovasi, ingin berkembang. Jika ditinjau dari segi islam, dari segi kerasulan, tentu tak aka nada perjuangan lagi, tak perlu dakwah lagi, tak perlu contoh lagi, siapakah yang akan rugi?

Jadi, adanya orang-orang yang tidak beragama, adanya orang yang tak islam, adanya orang yang belum sampai dakwah, itu sebetulnya medan perjuangan bagi orang-orang beriman pada umumnya, terlebih khusus lagi bagi baginda Rasulullah. Inilah yang harus kita sadari dalam diri, sehingga dengan penyadaran itu tadi, kita berusaha untuk selalu tampil baik dalam beagama. Berusaha maksimal, dan tidak meringan-ringankan. Allah tak punya kepentingan apa pun terhadap manusia. Jadi, apapun bentuk amalan saleh yang kita kerjakan, apa pun yang perintah dan larangan Allah, semua semata-mata untuk kita manusia, taka da gunanya untuk Allah. dan tak akan menambah kebesarannya.

Kalau pun semua manusia ini kafir, Allah tak akan berhenti menjadi tuhan. Allah akan tetap maha besar, Allah tetaplah maha tinggi, tetap perkasa, Allah tetap maha bijaksana. Allah tak butuh Sholat kita, tak butuh haji kita, dan tak butuh infak kita. Kitalah yang butuh Allah. Kitalah manusia yang senantiasa membutuhkan Pertolongan Allah setiap waktu, dan kitalah yang butuh kasih sayang Allah.

Kira-kira kalau kita ditakdirkan dari orang tua tak islam, terlahir sebagai non muslim, berapa persen kemungkinan kita akan mualaf dan menjadi muslim? Kita tak akan tau jikalau kita dilahirkan sebagai non muslim, maka dari itu kesyukuran yang patut kita syukuri iyalah saat kita terlahir sebagai seorang muslim, lalu bagaimana kita bersyurkur? Dengan cara berkorban, sebagaimna dijelaskan disurat Al-Kausar ayat 1-3 yang berbunyi:

إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ 

Dijelskan dalam surat ini bahwa Allah telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita maka sholatlah dan berkorbanlah, berkorban disini bukan saat hari raya idul adha ya teman-teman, tapi berkurban disini adalah berkorban untuk menegakkan agama Allah. Berorban jiwa, raga dan pikiran untuk Agama islam. Cara Kesyukuran kita sebagai seorang muslim salah satunya dengan cara dakwah, dakwah terhadap orang-orang yang awam terhadap ajaran-ajaran dan syariat islam, mengajak mereka menuju jalan yang lurus karena sesungguhnya  umat islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah sudahkah kita besyukur dengan lahirnya kita sebagai umat islam????

 

#husnadieba@gmail.com

#

 

 

Rabu, 27 Januari 2021

MENJADI MUSLIMAH KAFFAH DI ERA MILENIAL

 

MENJADI MUSLIMAH KAFFAH DI ERA MILENIAL



 

شَكَوْةُ إِلَى وَقِيْعٍ سُوْءَ الْحِفْظِ # فَأَرْشَدَنِى إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِى

فَإِنِّ الْعِلْمَ نُوْرٌ# وَنُوْرُالله لاَ يُهْدَ اللعَاصِى

Apakah kalian pernah mendengar mahfudzat diatas? Pastinya kalian masih ingat dengan cerita imam syafi’i yang bersangkut paut dengan mahfudzat diatas. Alkisah suatu hari imam syafi’i mengadu kepada gurunya bahwa beliau sedang susah mengahafal ilmu-ilmu yang beliau dapat, padahal biasanya, beliau sangat mudah untuk menghafal, bahkan sehari bisa beribu-ribu hadis yang beliau hafal. Kemudian gurunya berkata:” jika kamu susah dalam menghafal maka tinggalkanlah maksiat, karena ilmu itu cahaya dan cahaya allah tidak datang kepada siapa yang berbuat maksiat”. Lalu, apakah kalian tau perbuatan maksiat apa yang dilakukan oleh seorang imam syafi’I ? apakah mungkin seorang imam syafi’i melakukan maksiat? Dan ternyata imam syafi’i tidak sengaja melihat betis nenek tua yang ketika itu roknya tertepa angin. Hanya dengan aurat nenek-nenek saja sudah bisa membuat orang lain berbuat maksiat, lalu bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang hobi mengumbar-gumbar auratnya? Usikum waiyaya nafsi ya akhwatiii. Allah berfirman dalam surat al-a’rof ayat: 26 yang berbunyi:

يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ 

 

 

Yang artinya:

“Wahai anak cucu adam !!! sesungguhnya kami telah menyediakan kalian pakaian untuk menutupa auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda-tanda kekuasaan allah, mudah-mudahan mereka ingat” (al-a’rof:26).

Dari ayat diatas sudah jelas bahwa allah sudah menyediakan pakaian yang dapat menutupi aurat untuk hamba-hambanya. Tapi, mengapa banyak hamba allah yang belum bisa menjaga auratnya? Bahkan kebanyakan dari kaum wanita yang melakukannya. Usikum waiyaya nafsi ya akhwatii.

 Sebagai muslimah sejati kita harus tetap pada keiman dan ketakwaan kita, jangan samapai kita teropsesi dengan zaman atau mengikuti tren zaman itu. Padahal pakaian yang ngetren dizaman sekarang (yang tidak syar’i) belum tentu ngetren dimata Allah SWT. Dibilang kayak ibu-ibu ta’lim, Alhamdulillah, namanya juga muslim jadi harus ngaji. Dibilang nggak gaul, Alhamdulillah, memang kita enggak suka digauli. Menjaga aurat seorang wanita itu sangat penting. Sehelai rambut yang tidak tertutupi dengan kain saja, memajukan satu langkah kita dan orang tua kita kepada api neraka. Naudzubillah.

Dari hadis rasulullah juga menjelaskan: dari aisyah Ra , berkata: bahwa asma binti abu bakar masuk menemui rasulullah, mengunakan kain tipis. Maka berpaliglah rasulullah darinya. Lalu rasulullah bersabda: “wahai asma! Sesungguhnya seorang wanita jika sudah baligh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya” (HR. abu dawud). Untuk mengumbar-ngumbar aurat saja tidak diperbolehkan, bagaimana dengan pergaulan lawan jenis? Haram hukumnnya. Di zaman modern sekarang ini banyak sekali pemuda pemudi yang berpacaran, bercium-ciuman sampai berlebih-lebihan dan bahkan ada juga yang sampai kelewatan batasnya. Nggak usah kita kagum dan iri sama yang romantis-romantisan yang unjugnya membawa kita kepada kesesatan dan kemaksiatan.naudzubillah…

Kenapa wanita mempunyai banyak batasan-batasannya? Karena allah itu memuliakan wanita. Tetapi banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dia dimuliakan allah. Jadi jangan sampai kita mengikuti tradisi zaman kia ini berpacaran misalnya.usikum waiyaya nafsi ya akhwatti. Bahkan allah juga berpesan kepada kaum wanita untu berdiam diri dirumah agar terhindar dari kemaksiatan dan allah juga melarang wanita untuk berhias yang berlebih-lebihan di depan orang yang bukan mahramnya, ini semua dijelaskan dalam surat al-ahzab ayat 33 yang artinya:

“Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkahlaku seperti orang jahiliyah dulu. Dan laksanakan solat, tunaikanlah zakat dan taatilah allah dan rasul. Sesungguhnya allahbermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu dan ucaplah perkataan baik”.

Dari ayat diatas  sudah jelas bahwa allah sangat memuliakan wanita dan allah juga melarang hambanya bertingkah laku seperti dizaman jahiliyah. Tingkah laku seperti apa yang dilakuakan di zaman jahiliyah? Yang dilakukan di zaman jahiliyah ialah kemaksiatan dan juga kesesatan.

          Sebagai umat muslim kita harus memiliki akhlak yang mulia. Orang yang berakhlak mulia tidak akan kenal galau, karena ia selalu mengingat allah. Dan apakah kalian tau sebab galau itu? Galau itu banyak mikir tapi kurang dzikir. Jika kita selalu memberbaiki diri dan selalu berbuat baik, insyaallah kita akan mendapat pasangan hidup yang baik pula. Sebagaimana dijelaskan dalam surat an-nur ayat 26 yang artinya:

“ perempuan yang keji untuk laki-laki keji dan laki-laki keji untuk peremouan keji pula, sedangkan perempuan baik untuk laki-laki baik dan laki-laki baik untuk perempuan baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia disurga”.

Maka dari itu akhwat…….

Kita harus bisa memperbaiki diri kita ke yang lebih baik untuk menjadi muslimah sejati. Sebagai seorang muslim kita harus selalu bersilaturrahmi dengan saudara-saudara kita, sesame muslim lainya. Karena apa? Allah menjanjikan, barang siapa ingin dilancarkan rezkinya dan dipanjangkan umurnya maka jagalah silaturrahmi antar sesama. Dan jangan yang paling peting kita harus bisa menjaga lisan kita. Wanita itu cerewat, dan memang cerewet itu aset yang dimiliki kaum hawa. Usikum waiyaya nafsi ya akhawat. Tapi kita harus bisa memanfaatkan asset yang kita miliki itu dengan baik karena aset itu menjerumuskan kita kepada kesesatan. Seperti mahfudzat berikut ini:

وَحْفَظْ لِسَانَكَ وَحْتَرِسْ مِنْ لَفْظَهِ#فَا لْمَرْءُ يَسْلَمُ مِنْ الْسَانِ ويَعْطَبُ

Sejatinya sebagai muslim keta harus saling menjaga, salh satunya denga menjaga lisan kita, agar tidak menyakiti hati satu sama lain. Slaing mengingatkan dalam kebaikan dan saling membantu dalam kesuliatan.

#keepistiqomah..

Selasa, 26 Januari 2021

Menjadi Pemuda Qur'ani

 Menjadi Pemuda Qur'ani




Sebelmunya, apa sih Al-qur'an itu? Al-qur'an itu firman Allah yang memiliki kekuatan Spektakuler. Al-qur'an itu surat cinta Allah untuk hambanya. Firman Allah ini juga nggk kalah romantic dengan surat cintanya manusia. Bicara tentang Al-qur'an bicara juga dengan hati, matinya hati disebabkan kejauhan terhadap Al-Qur'an. Al-qur'an juga bisa dijadikan sahabat, saat sedih maupun senang, gudang solusi saat permasalahan tiba. Dan Allah pun mempunyai keluarga didunia, siapa itu? Ia adalah ahlul Qur'an. lalu bagaimana caranya agar kita bisa ahli qur'an? caranya bikin al-qur'an sampai ke hati dan merubah akhlak kita menuju yang lebih baik. untuk  menjadi ahlul qur'an itu nggak harus hafal 30 juz. karena al-qur'an itu bagaikan sebuah bangunan yang tidak memiliki pintu, jadi kita bisa memasukinya sesuka hati kita. kita bisa mendekatinya dengan tilawah, menghafalnya dan juga bertadabbur dengan al-qur'an. ada ulama' yang berkata: "memahami satu ayat sambil merenunginya dan memahaminya lebih baik dari pada menghatamkan tanpa memahaminya". eitss... tapi kita juga harus berusaha untuk mencapi 30 juz tersebut, agar kelak kita berkumpul di surga allah dengan orang-orang yang kita sayangi. dan allah menjanjikan kepada penghafal al-qur'an akan diberi mahkota untuk kedua orang tuanya, subahanallah. terus buat penghafal itu sendiri apa? lebih dari itu, Subahanallah, Allahuakbar...

Bicara tentang Al-qur'an, bicara juga tentang pemuda-pemudi zaman sekarang, sudahkah kita menjadi pemuda Qur'ani? Menjadi pemuda milenial ditengah hiruk-priuk dunia menjadi sebuah tantangan yang besar, bisakah kita menjaga identitas pemuda-pemudi muslim? Islam membutuhkan muda-mudi tangguh yang bisa mempertahankan identitas islam, yang memiliki api semangat juang seperti hal-nya Muhammad Al-fatih yang memiliki api semangat juang untuk menegakkan panji-panji islam. Pemuda hari ini, pemimpin masa depan, jikalau pemuda sekarang hanya jadi pemikmat tanpa berjuang, bagaimana masa yang akan datang?
untuk itu, marilah kita saling memperbaiki diri, marilah kita saling mengingatkan, saling rangkul-merangkul satukan tekad dan bulatkan niat agar bisa berjuang untuk agama pun untuk Negara ini. pemuda itu bukan yang banyak ilmunya, bukan yang gagah, tetapi yang beradab dan menerapkan sifat-sifat terpuji yang sudah tercantum dalam al-qur'an. seseorang tinggi ilmunya tetapi tidak memiliki akhlak belum bisa dikatankan dengan pemuda qur'ani. Islam memperlukan pemuda qur'ani yang bisa menjaga identitasnya. Pun Negara ini, membutuhkan pemuda qur'ani yang mengerti budi pekerti seta akhlaq-kul- karimah yang kelak bisa menjadi pemimpin masa depan yang adil dan berakhlak, pula yang faham tentang agama dan syariat. diri ini juga belum baik, tapi apa salahnya sebagai pemuda kita sama-sama memperbaiki diri untuk agama dan negara ini?

Rabbii bimbinglah kami, agar selalu berpegang teguh dengan Al-quran dan sunnahmu, bimbinglah kami agar kelak bisa menjadi penerus juang islam dan Negara ini, tegurlah kami jika kami melupakan Al-Qur'an mu dan sunnahmu. Tuntunlah kami agar bisa menjadi pemuda Qur'ani yang berada dalam naungan Ridho ilahi. Amin…

                                               

                                               

Apakah ada yang salah dengan cinta ?

  Cinta adalah fitrah, sebuah anugrah yang diberikan Allah untuk setiap ciptaannya, karena dengan adanya cinta kebahagiaan dan kehangatan ...